Intelpostnews.com | Jakarta – Bakal Calon Presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato bernas dan visioner tentang kedaulatan pangan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, (Jumat, 29 September 2023).
Dalam pidatonya, Ganjar mengatakan pentingnya politik pangan untuk menyentuh aspek kehidupan. Untuk mencerdaskan bangsa, kata Ganjarharus dimulai dari gizi yang cukup.
“Politik pangan sangat penting dan ia menyentuh seluruh aspek kehidupan dan berimplikasi penting pada kesehatan, tentu bagaimana kita mencerdaskan kehidupan bangsa mulai dari gizi yang cukup“, kata Ganjar.
Ganjar menilai politik kesehatan akan memberikan investasi pada anak bangsa dan generasi selanjutnya. Atas hal itu lah, keberpihakan pada petani dan nelayan bisa mempercepat Indonesia yang berdikari di bidang pangan.
“Dengan berpihak pada petani dan nelayan, maka kita akan mempercepat Indonesia yang berdikari di bidang pangan. Dan sudah saatnya sawah-sawah menjadi hamparan kesejahteraan, dan laut menjadi samudera kemakmuran“, tuturnya.
“Dari hulu sampai hilir mesti kita yakini bisa kita kelola harus dilakukan transformasi dan akselerasi untuk meningkatkan nilai pangan yang dimiliki Tanah Air kita“, jelasnya.
Dalam pidatonya, Ganjar juga menyinggung kinerja Pemerintahan Jokowi yang telah memiliki 61 bendungan di mana telah memberikan sumbangsih besar pada kemajuan pangan RI. Namun masih ada PR yang harus dilanjutkan, yakni soal ratusan ribu hektare sawah yang menyusut setiap tahun.
“Kita bisa melihat bagaimana dengan segala semangat Pak Jokowi dan dukungan seluruh kabinet, setidaknya kita akan memiliki 61 bendungan yang memberikan sumbangsih yang sangat besar pada kemajuan pangan kita. Kita bangga pada nilai-nilai itu, meskipun demikian kita harus memberikan perhatian karena ada PR di mana berbagai persoalan yang terjadi muncul karena sekitar 650 ribu hektare sawah menyusut tiap tahun dan 65 persen irigasi menjadi tidak subur“, ucap Ganjar.
Untuk menjadikan Indonesia negara berdaulat pangan, Ganjar mengatakan peran petai dan nelayan harus mampu menjadi tuan rumah yang mengurus soal pangan. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas.
“Petani dan nelayan harus jadi tuan rumah di negeri sendiri untuk pangan indonesia dan lahan subur tak boleh dialih fungsikan“, tegas Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Dia berharap agar masyarakat bisa mengonsumsi berbagai macam pangan, tidak hanya beras.
“Kita terus genjot kedaulatan pangan melalui diversifikasi pangan seperti yang Bu Mega tadi sampaikan, biarkan yang makan papeda tetap makan papeda, biarkan yang makan tiwul tetap makan tiwul, dan yang makan beras juga makan beras, karena sorgum pun bisa menjadi sumber pangan, biarkan, karena itu sumber pangan yang sangat variatif yang kita miliki, negara lain tidak memilik itu, biarkan“, sebutnya.
Apresiasi Berbagai Pihak Pidato politik Ganjar Pranowo yang mengulas secara detail soal ketanahan pangan mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ketua Umum Relawan Pro GP, Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn mengapresiasi program visioner yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait ketahanan pangan. Menurut Suriyato, dalam kondisi saat ini, Indonesia belum sepenuhnya mampu menyelesaikan persoalan sarana dan prasarana pertanian, distribusi pangan baik pertanian maupun perikanan yang belum maksimal, hingga persoalan mendasar alih fungsi lahan subur menjadi perumahan, pabrik, dan lainnya.
“Pak Ganjar Pranowo akan melanjutkan pembangunan hulu pertanian yang saat ini belum selesai akan diselesaikan di kepemimpinan beliau di 2024 untuk membangun hulu dan hilir pertanian dan perikanan juga perkebunan dengan teknologi agar ketahanan pangan yang di cita-citakan dapat tercapai”, kata Suriyato melalui keterangan di Jakarta, Sabtu 30 September 2023.
“Mengapa negara lain mampu kita tidak? Tentunya hal ini jadi pekerjaan rumah bersama kita sebagai bangsa besar yang memiliki sumber daya alam yang cukup besar baik wilayah pertanian maupun wilayah laut, jika dikerjakan bersama oleh ahlinya tentu akan dapat terlaksana, jika dikerjakan oleh bukan ahlinya maka semua akan sia-sia”, ungkapnya. (Tim/Red).