LSM GAKORPAN: Keteguhan dan Keikhlasan dalam Perjuangan Melawan Korupsi

Rokan Hilir // intelpostnews.com – Bak istilah “Bukan sabar namanya jika masih ada batasnya dan bukan ikhlas namanya jika masih dibicarakan,” ungkapan ini mengandung makna mendalam tentang ketulusan dan keteguhan hati. Ungkapan ini disampaikan oleh Arjuna Sitepu, sosok pegiat “Anti Rasuah” yang telah lama berkecimpung di dunia organisasi, tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (GAKORPAN), kepada awak media ini, Rabu (21/08/2024).

Menurut Sitepu, seseorang yang berjuang melawan korupsi harus memiliki keteguhan hati yang luar biasa. Tantangan dan rintangan yang dihadapi sering kali berat, namun kesabaran yang sejati tidak mengenal batas. Ini berarti tetap berjuang meskipun menghadapi tekanan, ancaman, atau bahkan kegagalan sementara, jelasnya.

Kh. Ilem, salah satu tokoh masyarakat di Desa Sungaisegajah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, berharap agar LSM GAKORPAN dapat segera melaporkan Direktur Bumdes Sungaisegajah ke aparat penegak hukum terkait laporan pertanggungjawaban modal Bumdes Sungaisegajah periode 2019 – 2023 sebesar Rp 378.000.000, ucapnya.

Konsistensi dalam kesabaran tanpa batas juga berarti konsistensi dalam tindakan. Tidak mudah menyerah atau berhenti di tengah jalan, melainkan terus berusaha hingga tujuan tercapai, terangnya.

Arjuna Sitepu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (DPC GAKORPAN) Kabupaten Rokan Hilir, tengah mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket) realisasi penerimaan dan penyaluran Dana Desa Sungaisegajah mulai tahun 2018 – 2023. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil investigasi di lapangan, yaitu sebagai bukti awal berupa wawancara berdurasi 16:40 detik dari sosok tokoh masyarakat bernama Kh. Ilem, tegasnya.

Lanjutnya, ikhlas dalam perjuangan melawan korupsi berarti melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. Ini mencakup merelakan waktu, tenaga, dan sumber daya demi kebaikan bersama, pungkas Sitepu.

Tambahnya, ketika seseorang ikhlas, mereka tidak akan mengungkit-ungkit pengorbanan yang telah dilakukan. Semua usaha dan kerja keras dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial, bukan untuk mendapatkan pengakuan, ungkapnya.

Bahkan, implementasi dalam aktivitas anti-korupsi adalah: “Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya integritas dan transparansi. Sabar dalam menghadapi resistensi dan ikhlas dalam menyebarkan pengetahuan tanpa mengharapkan imbalan,” tandasnya.

Dalam mengawasi penggunaan anggaran dan melaporkan penyimpangan, kita harus sabar dalam proses yang mungkin panjang dan berliku, serta ikhlas dalam menghadapi risiko yang mungkin timbul, uraikan Sitepu.

Bekerjasama dengan lembaga penegak hukum dan pemerintah serta sabar dalam menunggu hasil investigasi dan memahami serta menerapkan makna sabar dan ikhlas ini, seseorang yang peduli terhadap kasus tindak pidana korupsi dapat terus berjuang dengan semangat yang tidak pernah padam, serta dengan hati yang tulus dan penuh keteguhan, akhirinya. (Surianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *