Dairi | Intelpostnews.com
Sidikalang – Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi mendapatkan penghargaan terbaik pertama dalam Pelaksanaan Investigasi Kontak dan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TBC) Tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan RI. Penghargaan itu diserahkan pada kegiatan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Tuberkulosis, tahun 2024 di Hotel Mickey Holiday, Berastagi 28 – 30 November 2024 lalu.
Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Bidang P2P, Dinas Kesehatan Provsu, Novita Rohdearni Saragih kepada Kepala Dinas Kesehatan Dairi, dr Henry Manik yang diwakili oleh Susi Kartika Ayu Kudadiri, S. Kep. Selaku Wasor TBC Dinkes Kabupaten Dairi.
“Selamat untuk Dinas Kesehatan dan para penanggung jawab program TBC di Puskesmas dan jajaran Dinas Kesehatab. Saya menyampaikan terimakasih, atas kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya dalam penanganan kasus TBC di Kabupaten Dairi ini,” kata Penjabat (Pj) Bupati Dairi saat upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN), Selasa (17/12/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dairi, dr. Henry Manik seusai upacara menyampaikan, diraihnya penghargaan ini menjadi bukti nyata pengakuan kepada Kabupaten Dairi. Dijelaskan, Pemkab Dairi, melalui Dinas Kesehatan senantiasa membangun komitmen dalam menyukseskan program penanganan TBC di Kabupaten Dairi.
“Ini menjadi penyakit yang selalu jadi fokus perhatian dan salah satu prioritas yang harus mendapat penanganan. Harapannya dengan prestasi ini dapat terus meningkatkan dedikasi kami terhadap penanganan kasus TBC di Kabupaten Dairi, sehingga daerah-daerah di seluruh Kabupaten Dairi ini nantinya bebas kasus TBC,” ujarnya.
Henry menjelaskan sebagai program prioritas Kabinet lV Merah Putih, Presiden Prabowo memberi penekanan di 3 (Tiga) area program kesehatan, yaitu. pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus TB, dan pembangunan Rumah Sakit (RS) lengkap berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.
Lebih jauh Henry menginformasikan, bahwa Investigasi kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang dilakukan pada orang-orang yang pernah kontak dengan pasien TBC yang tujuannya untuk menemukan terduga TBC. Sementara terapi pencegahan TBC (TPT) diberikan kepada orang yang tidak sakit TBC, tetapi pernah kontak serumah dengan pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis.
“Nah untuk mendukung program-program ini, Kabupaten Dairi telah memiliki fasilitas pelayanan TBC dengan 2 laboratorium rujukan tes cepat molekuler (TCM), dan direncanakan akan ditambah 1 (satu) unit lagi tahun 2025. Penting diketahui juga RSUD Sidikalang dan seluruh Puskesmas telah menerapkan DOTS, 5 klinik swasta ber-MoU dengan pelayanan TBC. Tidak hanya itu, RSUD Sidikalang juga melayani rujukan layanan TBC Resisten (red:kebal obat),”katanya mengakhiri.(AJ/tim)