Sidikalang, Dairi | Intelpostnews.com
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Anggota Komisi IX DPR-RI Ansory Siregar, Lc mengadakan sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) sebagai upaya menekan angka stunting di Gedung Olahraga (GOR) Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Senin (17/10/2022).
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan mengatakan sosialisasi Program Bangga Kencana ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, kegiatan edukasi ini merupakan upaya BKKBN mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada bina keluarga remaja (BKR).
“Kegiatan ini penting dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar sadar dalam menjaga kesehatan keluarga sesuai Perpres 72 Tahun 2021. Yang mana pemerintah memfokuskan dalam menekan angka stunting di Indonesia,” katanya usai Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Gedung GOR Sidikalang.
Ia mengatakan sesuai Perpres yang ditunjuk sebagai pelaksana atau koordinator Tim Percepatan Penurunan Stunting adalah BKKBN Perwakilan di seluruh Provinsi, dari tim itu diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara nasional maupun di daerah.
“Angka penurunan Stunting bisa diatasi dengan cara memenuhi gizi kepada ibu hamil dan diharapkan kepada suami ikut berperan dalam membantu kesehatan ibu hamil diantaranya dengan tidak merokok,Karena asap rokok sangat mempengaruhi kesehatan kehamilan, ” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya pun berharap dengan segala upaya yang dilakukan oleh seluruh pihak saat ini dapat mewujudkan capaian penekanan angka kekerdilan secara nasional hingga 2024 mencapai 14 persen.
“Gerak cepat harus kita lakukan, karena di tahun 2024 kita menargetkan secara nasional itu 14 persen angka stunting,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI H. Ansory Siregar, Lc menyampaikan dalam upaya menekan angka stunting di Indonesia harus diawali dengan mempersiapkan masyarakat muda yang ingin menikah agar menjaga asupan makanan, bahkan memeriksakan kondisi kesehatan tiga bulan sebelum nikah, sehingga ketika ibu hamil tetap dalam kondisi sehat baik orang tua maupun bayi.
“Jadi yang pertama itu kita harus mulai mempersiapkan anak-anak muda yang mau menikah. Nanti ketika hamil mereka sudah paham dalam menjaga kesehatan diri dan balitanya,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus mendorong pemerintah pusat maupun daerah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait sadar pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu mencegah terjadinya stunting pada balita.
“Sehingga pelan-pelan kasus stunting ini yang ditargetkan pemerintah di tahun 2024 bisa tercapai hingga turun mencapai 14 persen,” katanya.
Ia menambahkan sebagai dukungan DPR RI terhadap pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia, maka pihaknya akan mengusulkan penambahan anggaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam mewujudkan penurunan stunting.
“Yang jelas kita mendorong bahkan anggaran-nya juga ditambah untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan program penekanan angka stunting ini. Karena kita harapkan generasi muda kita menjadi generasi yang cerdas, kuat dan memiliki prestasi sebagai mencapai generasi Indonesia emas,” tutur Ansory.
“Jadi ini perlu bersama-sama, baik OPD dan masyarakat dalam mengatasi stunting ini. Tidak bisa stunting hanya dikerjakan oleh satu pihak saja, Tapi mulai dari pemerintah, legislatif dan masyarakat harus ikut terlibat,” katanya.
Hadir dalam sosialisasi tersebut Anggota DPRD Kabupaten Dairi Jono Pasi,S.Ag, Mewakili Camat Sidikalang Ibu Neni Pinem, Ustadz Muhammad Syahputra, Pengumuman BKM Mesjid se- Kabupaten Dairi, Perwakilan ibu ibu setiap Desa di Kabupaten Dairi dan para tamu undangan lainnya.
Diakhir acara pihak BKKBN bekerja sama dengan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI memberikan undian berhadiah kepada para undangan. (AJ Sagala)