Musi Banyuasin | Intelpostnews.com.
Sekayu-Acara debat pertama kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) pada malam Kamis (31-10-2024) yang berlangsung di Gedung Dharma Wanita Jalan Merdeka Linkungan 1 Kelurahan Balai Agung Sekayu Musi Banyuasin.
Pada acara debat pertama terlihat secara jelas kecerdasan pada Pasangan calon No urut 01, ketika dirinya menyampaikan yang menjadi tujuan dalam visi dan misinya bilamana ia terpilih sebagai pemimpin di Kabupaten Muba.
Dapat juga terlihat ketangkasan cara pola berpikirnya ketika menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh calon No urut 2, semua pertanyaan yang di ajukan oleh Calon Urut No 2 dapat terjawab secara jelas dan terarah oleh pasangan calon No Urut 01.
Sementara perbandingan dapat di nilai secara jelas yang di saksikan masyarakat Muba secara terbuka pada malam debat antara kedua pasangan calon No Urut 01 Dengan No Urut 02, perbedaan ketika saat dalam mengatasi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh kedua calon, pada saat Calon Urut No 01 mengajukan pertanyaan ke Calon No Urut 02, yang selalu menjawab pertanyaan bukanlah Calon Bupati Toha-Tohet, Namun Toha-Tohet selalu mengarahkan pada Calon Wakilnya Rohman untuk mengatasi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh Calon No Urut 01, Sebaliknya pada saat Calon No Urut 02 mengajukan pertanyaan ke Calon No Urut 01, Hj Lucianty selalu tampil dengan tenang mengatasi menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Calon Urut No 02, sedangkan wakil nya Dr Safarudin hanya memberikan tambahan jawaban karna jedah waktu masih banyak tersisa.
Salah satu yang menjadi sorotan topik perhatian oleh masyarakat dalam penilaian pemahaman Toha-Tohet dalam membahas dan menanggapi tentang isu kesetaraan Gender yang di angkat oleh Lucianty, pertanyaan tersebut di jawab oleh Calon Urut No 01 Hj Lucianty secara struktur terarah, dengan penjelasan, Bahwa, “Hadirnya kami di sini adalah salah satu bukti penerapan keadilan Gender dalam pencalonan kami, Kami juga berencana membuat peraturan yang ramah Gender dan memberikan pelatihan bagi perempuan untuk menduduki posisi struktural dalam pemerintahan guna menciptakan tata kelola yang baik,”Jelas Luci.
Jawaban penjelasan yang di berikan oleh Calon No Urut 01, Sebaliknya di tanggapi oleh Calon No Urut 02 Toha-Tohet dengan tanggapan yang membuat binggung dengan arah pertanyaan tentang pemahaman istilah Gender.
Berdasarkan tanggapan dari calon No Urut 02, mengartikan Gender itu adalah badan perempuan, yang di ibaratkan misalnya di parlemen DPR itu di isi 30 % perempuan dan di pemerintahan juga ada 30 % kepala dinas perempuan. Tapi kalau bupati, itu bukan Gender, karena tidak mungkin 30 %. ” Ucapnya.
Tanggapan pernyataan yang di berikan oleh Calon No Urut 02 Toha-Tohet tersebut menimbulkan kritik dari berbagai pihak, salah satu dari aktivis Solidaritas Perempuan Palembang, Mutia Maharani.
Di katakan oleh Mutia Maharani, Bahwa Calon No Urut 02 Toha-Tohet dapat di nilai secara jelas bahwa menunjukkan kurangnya pemahaman tentang istilah gender, Yang mana istilah Gender berkaitan dengan pembagian suatu peran, suatu kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan,”Jelasnya.
Di sampaikan juga oleh Mutia, “Calon pemimpin bila tentang Gender saja kurang pemahaman, Suatu tanda ciri kurangnya wawasan terhadap isu-isu kesetaraan dan hak-hak perempuan, karena seorang pemimpin sangat penting pemahaman tentang Gender, karena berdampak dalam kebijakan yang akan di buat dan di terapkan dengan berbagai bentuk layanan yang akan di berikan kepada seluruh lapisan masyarakat guna menciptakan lingkungan inklusif dan adil, “Ungkapnya.
Dalam debat pertama Calon Bupati Dan Calon Wakil Bupati Muba yang di saksikan oleh masyarakat kab Muba, agar dapat menilai dan menentukan pilihannya yang tepat dalam memilih sebagai pemimpin Muba, Pada calon yang memiliki kharisma kemampuan yang dapat mewujudkan kesejahteraan Masyarakat Muba, Dan memikirkan masa depan penerus bangsa dengan menjalankan program-program di pendidikan, agar menghasilkan penerus bangsa menjadi cerdas dan berprestasi, sehingga masa depan penerus bangsa dapat menjadi lebih baik, Dan yang dapat di yakini akan mengutamakan kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi, agar masyarakat kabupaten Musi Banyuasin ke depan dapat merasakan masyarakat yang hidup sejahtera secara kebersamaan merata.
( RKT ) (Indra G)