Diduga Pembangunan Gedung Arsip Discapil Diduga Tidak Spesifikasi LSM KPK–N Bersama LSM Korek Lakukan Audensi Di Dinas PUPR

Indramayu | intelpostnews.com

Menyikapi hasil temuan tim Lsm Kpk- Nusantara di lokasi proyek pembangunan gedung arsip Discapil yang terletak di jalan olahraga, yang menelan anggaran Rp. 1.527.478.539.00 di kerjakan oleh CV. Vanli berkantor di Kelurahan Lemah Mekar kecamatan/kabupaten Indramayu.

Melalui satker Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang kabupaten Indramayu provinsi Jawa Barat
dewan pimpinan cabang Dpc lembaga swadaya masyarakat Lsm KPK Nusantara bersama Lsm Korek kabupaten Indramayu mendatangi kantor dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang kabupaten Indramayu untuk beraudensi bersama kepala Bidang Tata Ruang guna membahas azaz praduga tak bersalah.

Hasil temuan pada proyek pembangunan gedung arsip Discapil yang di duga tidak sesuai spesifikasi” Jumat 30/8/2024
Seperti di ketahui, Agus Seha selaku ketua Lsm KPK Nusantara menyampaikan tentang masukannya terkait temuan pada pekerjaan ring balok beton yang di yakini pelaksaannya tidak sesuai spesifikasi, adapun dugaan permasalahan lainnya yaitu sarana dan prasarana K3 alat pelindung diri (APD) yang tidak sesuai ketentuan” ucap agus pada Lela kabid tata bangunan.

Akan tetapi masukan yang di paparkan Agus Seha di bantah oleh Lela bahwa pihak nya sudah melakukan tugas secara langsung ke lokasi proyek dan menegaskan pihak kontraktor sudah sesuai dengan mempersiapkan (APD) untuk pekerja, dan mengenai pekerjaan ring beton yang di katakan tidak sesuai spesifikasi juga tidak benar karena kontruksi tersebut di kerjakan lebih dulu baru pemasangan bata merah sambil menunjukan dokumentasi pelaksanaan ring beton bagian samping“ jawab Lela.

Sementara dokumentasi hasil temuannya tidak sama seperti yang Lela tunjukan lalu Agus Seha meminta dokumentasi pada bagian ring balok beton pada bagian depan, setelah menunggu lama staffnya mencari dokumentasi ternyata memang tidak ada, karena situasi semakin memanas ia bergegas pamit undur diri.

Dengan sikap kabid bidang tata bangunan yang tampil ngotot benar tetapi tidak bisa mencocokan atau membandingkan dengan apa yang sudah tadi di sampaikan harus menjadi bahan evaluasi bagi dinas bahwa hal ini merupakan bentuk dari aspirasi masyarakat,
untuk itu Agus Seha memberikan gambaran dan masukan untuk pemerintah supaya proses pembangunan ini di kawal dengan baik serta hasilnya pun harus lebih baik lagi untuk masyarakat, hargai juga masukan dari masyarakat bukan malah menyoal masukannya seperti yang di lakukan Lela kabid bidang tata bangunan dinas PUPR, sudah ngotot tapi tidak bisa membuktikan“ tutup Agus Seha.(TC/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *