Dairi | Intelpostnews.com
Sidikalang – Calon Wakil Bupati Dairi nomor 5, Wahyu Daniel Sagala intens turun ke dusun-dusun yang ada di Kabupaten Dairi. Wahyu Daniel Sagala lebih memilih turun tatap muka dengan warga untuk menjalin ikatan emosional antar warga dengan calon pemimpinnya. Sehingga warga merasa calon pemimpinnya hadir di tengah-tengah mereka.
Terlebih lagi, setiap turun mantan kepala Desa itu selalu disambut antusias warga, khususnya emak-emak.Tampak Calon Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala kali ini turun di beberapa titik berjumpa dengan warga, diantaranya ke Desa Juma Si Ulok Kecamatan Siempat Nempu, lalu kemudian Wahyu Sagala melanjutkan turun ke Desa Binagar Boang Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Rabu (06/11/2024).
Di semua titik, kehadiran warga selalu ramai. Didominasi oleh para emak-emak. Wahyu Daniel Sagala mengatakan, Vickner Sinaga dan Wahyu Daniel Sagala sejak awal mengutamakan turun tatap muka dengan masyarakat.
“Kunjungan berbasis dusun itu prioritas kami. Apapun strategi yang lain, yang jelas kami tetap turun bertatap muka bertemu dengan masyarakat,” kata Wahyu Daniel Sagala.
Dengan bertemu tatap muka langsung, warga bisa tahu siapa calonnya, merasa interaksi, dan mendengarkan pemaparan program. Sehingga dari sana ada hubungan emosional antara warga dengan calon pemimpinnya. Hal ini menjadi kekuatan ke depan, di samping harapan dan doa dari mereka. Warga yang ada di Kabupaten Dairi, lebih-lebih di pelosok rindu dengan pemimpin yang turun menemui mereka. Sehingga Vickner Sinaga dan Wahyu Sagala pun memilih turun menemui warga.
Sejauh ini, Vickner Sinaga dan Wahyu Daniel Sagala sudah turun hampir ke seluruh Desa di Kabupaten Dairi, sambutan warga terhadap VW nomor 5, terutama emak-emak selalu ramai. Sebagai pemilih DPT terbanyak, perempuan memang objek pembangunan ke depan. Ia pun menyerap keluhan dan kendala dialami emak-emak pun telah menyiapkan berbagai program untuk membantu warga.
Dari hasil turun menemui warga, Vickner Sinaga dan Wahyu Daniel Sagala menyerap aspirasi kebanyakan emak-emak yang ikut berperan menopang ekonomi keluarga dengan membangun usaha kecil.
“Seperti di Desa desa terpencil banyak membuat petani jagung,padi dan lainnya, ketersediaan pupuk untuk petani harus standby, petani rata-rata butuh pupuk , bibit yang baik dan alat pengering jagung untuk meningkatkan kualitas jagung, ” kata Wahyu Daniel Sagala.
“Apa yang menjadi aspirasi warga ini pun relevan dengan program yang disiapkan oleh VW nomor 5, yakni sejahtera dari desa, membangun dari Desa, di mana salah satunya mendukung UMKM dengan penyediaan modal usaha, ” tambah Wahyu.
Termasuk membangun ketahanan keluarga, melalui pengembangan ekonomi berbasis keluarga menjadi solusi.
“Dengan kualitas jagung yang baik, tentunya harga makin meningkat, itu salah satu cara untuk menurunkan kemiskinan, serta dengan mengembangkan usaha kecil sehingga penghasilan warga meningkat otomatis keluar dari kemiskinan,” tutup Wahyu Daniel Sagala.(AJ)