Taput I Intel Post News.Com
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memfokuskan kelanjutan dan percepatan pembangunan Jalan Tol Sumatera. Menurutnya, sudah terlalu lama masyarakat Sumatera, khususnya di Sumatera Utara yang merupakan daerah pemilihannya, mengalami kesusahan akibat akses jalan yang cukup jauh dari satu daerah ke daerah lainnya.
Hal tersebut disampaikan Martin dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir bersama para Dirut Utama BUMN Penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Kamis (8/9/2022), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.
Awalnya Martin meminta agar rapat kerja dengan perusahaan BUMN penerima PMN dilaksanakan secara khusus, guna lebih mendalami rencana kerja dari masing-masing perusahaan plat merah tersebut.
“Jadi kalau menurut saya kita harus rapat tersendiri, supaya lebih fokus, jadi supaya lebih tahu,” ujar Martin.
Selanjutnya, Legislator NasDem dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara II ini juga menyinggung PT Waskita Karya yang bergerak dibidang konstruksi. Ia meminta kepada Menteri BUMN turut megawal anggaran untuk percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera.
“Hutama Karya kita tahu kalau itu (anggaran PMN) merupakan kelanjutan dari Jalan Tol. Jadi kalau tadi dipersoalkan soal jalan tol, saya sebagai orang Sumatera sangat perlu ini, Pak, Jalan Tol Sumatera. Kita dukung penuh soal jalan tol Sumatera ini. Karena kami sudah terlalu lama susah untuk jalan di Pulau Sumatera itu,” terang Martin.
Martin pun menjelaskan bahwa jalan tol yang ada saat ini, yaitu tol Medan – Tebing Tinggi sudah sangat membantu singkatnya waktu perjalanan. Sehingga menurutnya, meski negara harus berhutang untuk pembangunan jalan tol di Sumatera, hal itupun akan ia dukung sepenuhnya.
“Contoh kalau dulu dari Medan ke dapil saya bisa sampai 6-7 jam, sekarang cukup 2-3 jam. Jadi kalau negara ini mau berhutang pun untuk membangun Tol Sumatera tidak apa-apa. Terlalu lama kita orang Sumatera ini susah,” tegas Martin.(Erikson)