Mefan | intelpostnews.com
Terkait berita dari media online yang sudah naik, Marisa Saragih (36) mengatakan didalam berita tersebut Aiptu HG meletakkan bahan bangunan di tanah milik Ibu Marisa tanpa permisi. Hal itu di tepis Lisna Sidauruk istri HG, ia juga mengatakan beberapa hari terakhir ini, anak kos yang menyewa di kos-kosan Marissa Saragih, sering terlihat buang sampah di tanah HG yang sudah di bersihkan, hingga menegur anak kos itu, agar tidak buang sampah sembarangan.
Warga Jalan Melintang gang Batak, Keluraha Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kodya Medan, sangat menyayangkan terbitnya pemberitaan media online dan Medsos yang mengangkat topik arogansi oknum Polisi Polsek Medan Timur, berpangkat Aiptu berinisial HG.
Salah seorang warga bernama Ibu Sihite, menerangkan titik masalah kepada awak media ini, bahwa adanya dugaan sentimen tersendiri, karena tanah yang di timbun, sempat hendak di jual pemiliknya kepada keluarga Marisa Saragih, akan tetapi harga tidak sesuai, pemilik tanah menjual kepada HG yang di sebut oknum Polisi Polsek medan timur.
“Kami disini semua tidak ada keberatan. jalan tidak ada di tutup,” sebutnya, Minggu (28/4/2024), di dampingi beberapa ibu- ibu warga lainnya.
Lisna Sidauruk mengatakan kepada awak media bahwa beberapa hari terakhir ini, anak kos yang menyewa di kos-kosan Marissa Saragih, sering terlihat buang sampah di tanah HG yang sudah di bersihkan, hingga menegur anak kos itu, agar tidak buang sampah sembarangan. Namun mungkin karena aduan anak kos yang katanya saya larang jemur kain, mungkin inang itu emosi.
“Saya hanya mengatakan kepada anak kos-nya Marissa itu, agar tidak membuang sampah sembarangan lagi,” sebut Lisna.
Sebelumnya Marissa Saragih pernah mengatakan kepada Lisna tanah yang di beli HG bukanlah memanjang 20 meter. Melainkan 18 meter.
“Tanah kalian itu bukan 20 meter itu 18 meter. Surat itu bisa di buat-buat,” sebut Lisna menirukan ungkapan orang tua dari Marissa Saragih
Terkait pernyataan orang tua Marissa Saragih menjadikan Lisna istri HG menghubungi pihak yang menjual tanah, BPN dan Notaris PPATK demi memastikan benar tidak nya ucapan itu. (Red)
