Intelpostnews.com | Jawa Barat,- Pemerintah terus melaksanakan program-program yang manfaatnya langsung dinikmati oleh masyarakat. Salah satunya adalah Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2016 dan hingga saat ini total telah terkonversi sebanyak 85.859 unit. Sedangkan untuk Konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2019 dan telah terkonversi sebanyak 11.000 unit. PT Pertamina ditugaskan Pemerintah melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Hargas LPG untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Nelayan Sasaran dan Petani Sasaran adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan dan petani karena sudah dikenal di masyarakat, kinerja mesin penggerak atau mesin pompa air yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah, serta ramah lingkungan.
Program ini juga bermakna kemudahan akses energi dimana nelayan dan petani diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Perekonomian nelayan dan petani juga terdampak karena dapat mengurangi biaya operasional sampai dengan 30 % – 50 % dibandingkan dengan penggunaan BBM. (TW)
Melalui program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) tersebut diatas, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya telah menyalurkan sebanyak 600 Unit mesin pompa air untuk 600 Petani dari 166 Desa dari 39 Kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya. Program konversi BBM ke BBG tersebut bersumber dana dari APBN tahun anggaran 2022.
Pengawas Alat Dan Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Itang Setiana, S.Pt saat dikonfirmasi oleh tim intelpostnews.com saat mengawasi mesin pompa air digudang Dinas Balai Benih Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya, (Senin, 14 November 2022) menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 600 Unit mesin pompa air distribusi melalui program Konversi BBM ke BBG sejak tanggal 9 November 2022, dan hingga hari ini sudah tersalurkan kurang lebih sebanyak 352 Unit mesin pompa air yang sudah diambil oleh masing-masing Petani dari setiap Desa penerima manfaat, selain itu, Itang pun berharap bantuan mesin tersebut bisa bermanfaat bagi para petani penerima manfaat.
“Alhamdulillah, saat ini kami khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya telah menyalurkan bantuan berupa mesin pompa air dari program Konversi BBM ke BBG sebanyak 600 Unit, distribusi penyaluran sudah berlangsung sejak tanggal 9 November 2022 dan Alhamdulillah sampai hari ini sudah tersalurkan kurang lebih sebanyak 352 Unit mesin pompa air dan langsung diambil oleh masing-masing petani dari setiap Desa penerima manfaat, harapan saya pertama program-program Pertanian ini bisa terus berkembang, dan bantuan mesin pompa air tersebut bisa beanfaat bagi seluruh petani khususnya yang ada di Kabupaten Tasikmalaya serta memiliki daya saing yang baik, selain itupun dengan adanya bantuan mesin pompa air tersebut melalui program konversi BBM ke BBG ini bisa menghemat biaya operasional bagi para petani“, ucapnya.