Indramayu | intelpostnews.com
Aksi Demo yang ke 2 di gelar pada hari kamis 22 Juni 2023, pukul 13:30 Wib siang hari para Aksi Demo gabungan dari 11 Ormas dan 14 Korlap ( Koordinator Lapangan ) di jadikan satu wadah Forum Solidaritas Darma Ayu.
Namun kesulitan untuk berorasi di depan gerbang pintu utama karena di duga di halangi oleh pihak keamanan.
Lantas pihak keamanan kenapa tidak di perbolehkan Orasi di depan gerbang pintu utama, di karenakan pihak Ponpes Al-Zaytun pun ada ribuan santri-santrinya dan para pegawainya sudah stanbay di gerbang utama.
Lantas pihak keamanan tidak ada bermaksud untuk memihak hanya saja jangan sampai ada bentrokan dari pihak Orasi Demo dan Ponpes Al-Zaytun alhamdulilah bisa terkendali dan kondusif itulah harapan pihak keamanan.
Dan lanjut Kapolres Indramayu AKBP. M. Fahri Siregar, menghimbau kepada ketua kordum dan para korlap Forum Solidaritas Darma Ayu yang saat ini mengadakan Orasi Demo di Ponpes Al-Zaytun desa Mekarjaya kecamatan Gantar, saya akan menyampaikan bahwa pada hari ini kamis sampai Jum’at ketua MUI dari Pusat investigasi berkunjung untuk menemui Bupati Indramayu, maka percayakan Tim MUI yang sedang bekerja dan segera Bpk/ Ibu, Sdr/sdri silakan pulang masing- masing kita sama-sama menunggu hasilnya.
Lantas dari Forum Solidaritas Darma Ayu merasa senang mendapatkan hasil himbauan dari Kapolres Indramayu dan semoga apa yang di harapkan masyarakat muslim khususnya yang ada di Indramayu terealisasi dan saya bersama rekan-rekan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Indramayu yang sudah merespon teriakan masyarakat muslim tuntutanya ponpes Al-Zaytun harus di tutup dan cabut perijinannya, Panji Gumilang di duga kuat mengajarkan kepada santrinya yang di ajarkan yakni ajaran sesat ujar FSDA.
Lantas bagaimana para penjabat tinggi yang mempunyai kewenangan di Negeri Indonesia ini, ini sudah Viral sampai Internasional maka masyarakat memohon kepada para penjabat tinggi dengan segera pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang segera di proses secara Hukum jangan menunggu kegaduhan masyarakat jadi korban.penulis ( TC )
