Pekerjaan Rabat Beton Dari Program PISEW 2023 Di Desa Adi Mulyo Dan Fajar Asri Mesuji Diduga Mark-UP Demi Mencari Keuntungan!!!

Intelpostnews.com | Mesuji, Lampung,- Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman mengamanatkan terwujudnya lingkungan hunian di perkotaan dan perdesaan serta tempat kegiatan yang dapat mendukung perikehidupan dan penghidupan yang sehat, aman, serasi dan berkelanjutan. Fokus pada pada pengembangan/pembangunan lingkungan hunian dan kawasan perdesaan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) hadir sebagai salah satu bentuk respon Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk meningkatkan efisiensi potensi, pelayanan dan pengembangan kawasan perdesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya.

Hal ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap visi Presiden Republik Indonesia, khususnya:Ke-1 : Pembangunan infrastruktur terus berlanjut, interkoneksi infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan, dan perikanan; Ke-5 : APBN harus tepat sasaran, dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi & meningkatkan kesejahteraan rakyat.Pelaksanaan kegiatan PISEW berada di kawasan perdesaan yang delineasinya mencakup pada 2 (dua) desa yang secara administratif berada pada wilayah kecamatan yang sama dan berbatasan langsung. Kegiatan PISEW dilaksanakan dengan pola kegiatan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat. Adapun tujuan dan sasaran dari PISEW itu sendiri yaitu, melakukan peningkatan kualitas dan/atau pembangunan infrastruktur baru berskala kawasan melalui pendekatan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah.

Namun dari tujuan program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tersebut di atas, masih banyak ditemukan oleh oknum-oknum pelaksana di lapangan untuk dijadikan manfaat sebagai ajang mencari keuntungan baik secara pribadi ataupun bersama-sama, seperti salah satu contohnya yang ada di Kabupaten Mesuji Lampung. Pekerjaan Rabat Beton yang dikucurkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya balai prasarana Pemukiman Wilayah Lampung untuk pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Desa Adi Mulyo dan Desa Fajar Asri Kecamatan Panca Jaya diduga dikerjakan tidak standar spesifikasi dan diduga Mark -Up ketebalan bagian tengah untuk meraup keuntungan.

Dari hasil investigasi dan sosial kontrol di lapangan yang dilakukan oleh tim Intelpotsnews.com, (Selasa, 6 Juni 2023), di papan informasi proyek pagu anggara senilai Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah) denagn Volume panjang 773,94 M. Lebar 3,00 meter dan Tinggi 0,15 M, dikerjakan 90 hari kalender. Saat dikonfirmasi salah satu pekerja di di desa Fajar Asri atas nama Wawan (40) mengatakan, “kami serombongan baru bekerja, kami bekerja sesuai arahan kepala pelaksana aja, untuk adukan kami mengunakan 1 sak semen, 8 ember Pasir dan ember (bak), untuk satu adukan menggunakan mesin molen manual. Kita disini (Desa Fajar Asri) hanya kebagian pekerjaan ini hanya 173 meter, sisanya dikerjakan di Desa Adi Mulyo karna (Desa penghubung), sedangkan Desa kita (Desa Penyangga)“, ungkapnya.

Saat di konfirmasi volume pekerjaan yang ada di Desa Fajar Asri tersebut, Wawan mengatakan, “Iya ikut aja, sebenernya kurang minimal setidak 250 meter mintanya, tapi, tapi kita menyadari yang namanya dikasih ya Nerima aja“, ungkap Wawan.

Namun sangat disayangkan, ketebalan bagian tengah pengecoran Rabat Beton tersebut diduga disengaja dikurangi dan di duga ada kongkalikong sama pekerja. Terpisah Suhaimi selaku Kepala Desa Fajar Asri saat dikonfirmasi via telepon whatsapp megatakan tidak mengetahui hal tersebut.

Selama pembangunan berjalan tidak pernah ada komunikasi, saya aja minta nomer handphone Mawardi ketua pelaksana aja nggak dikasih, selama pembangunan jalan, tidak ada komunikasi, ya begitulah apa adanya“, ucapnya Kepala Desa Fajar Asri kepada media Intelpostnews.com.

Hingga saat ini, (Senin, 12/06/2023), kesekian kali nya tim intelpostnews.com berusaha menemui Mawardi sekali Ketua Pelaksana pekerjaan, dan disambangi di kantor Desa Adi Mulyo baik lokasi pekerjaan dan dirumahnya tidak pernah bisa ketemu, di telpon melalui handphone dan via whatsapp untuk mengkonfirmasi terkait pekerjaan tersebut pun tidak pernah ada jawaban dan diduga sengaja menghindar serta enggan menjawab konfirmasi wartawan. Hingga berita ini diterbitkan, satu pun pihak pelaksana pekerjaan PISEW tersebut belum ada yang bisa dihubungi ataupun menjawab. (Dedi H).