Pemilu 2024 Bertepatan Dengan Hari Valentine, DPC PWRI Kabupaten Tasikmalaya Ajak Masyarakat Ciptakan Suasana Aman Dan Nyaman Penuh Kasih Sayang Meskipun Berbeda Pilihan!!!

IntelpostNews.com | Tasikmalaya, Jawa Barat,- Pemilihan umum (PEMILU) 2024 semakin dekat. Saat ini, masyarakat sedang giat-giatnya mengikuti kampanye dan sosialisasi dari para calon yang tinggal beberapa hari lagi selesai dan segera memasuki ke masa tenang untuk menuju ke bilik pencoblosan di hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Hal ini sesuai Keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum (PEMILU) Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR RI, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2024. Dan, berdasarkan Pasal 167 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, hari pemungutan suara merupakan libur nasional.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat Kabupaten/Kota yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilu diselenggarakan oleh KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Berdasarkan keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum (PEMILU) 2024 tahun ini, ditetapkan pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 yang bertepatan dengan hari Valentine atau yang lebih dikenal di seluruh pelosok dunia sebagai hari kasih sayang. Sebagai Negara yang kaya akan keberagaman budaya dan tradisi, seringkali menyajikan momen-momen unik yang menyatukan elemen-elemen yang berbeda dalam satu kesatuan.

Salah satu perpaduan menarik yang akan terjadi dalam Pemilu tahun 2024 ini adalah pertemuan antara Pemilu dan hari kasih sayang, Valentine.IMG 20240114 120802Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kabupaten Tasikmalaya Chandra Foetra S, mengatakan, Pemilihan Umum (PEMILU) tahun 2024 yang telah ditetapkan pada hari Rabu tanggal 14 Februari mendatang bertepatan langsung dengan hari Valentine atau yang dikenal sebagai hari ucapan Kasih Sayang, tentunya akan ada beberapa tantangan yang harus disikapi bersama, salah satu tantangannya adalah bagaimana menjaga suasana damai dan harmonis di tengah persaingan politik yang sengit guna meminimalisir kemungkinan terjadinya gesekan, konflik, atau bahkan kekerasan antara pendukung kandidat yang berbeda.“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa waktu Pemilihan Umum (PEMILU) Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, DPR RI, DPD, dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2024 sudah ditetapkan melalui keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum (PEMILU) 2024, yaitu pada hari Rabu tanggal 14 Februari mendatang yang bertepatan dengan hari Valentine atau yang dikenal sebagai hari Kasih Sayang, tentunya akan ada beberapa tantangan yang harus disikapi bersama, salah satunya adalah bagaimana menjaga suasana damai dan harmonis di tengah persaingan politik yang sengit guna meminimalisir kemungkinan terjadinya gesekan, konflik, atau bahkan kekerasan antara pendukung kandidat yang berbeda di hari Kasih Sayang/ Valentine tersebut“, ucapnya.

Lebih lanjut, laki-laki yang memiliki darah campuran antara Batak dan Sunda ini mengatakan, “Perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan hal yang wajar, setiap orang memiliki hak untuk memilih sesuai dengan keyakinannya. Namun, perbedaan pilihan ini jangan sampai menimbulkan perpecahan di masyarakat, kita harus menghormati perbedaan pilihan orang lain. Kita harus ingat bahwa kita adalah bangsa yang majemuk, kita terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras, jadi perbedaan adalah kekayaan bangsa kita. Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus saling menghormati perbedaan pilihan, agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar dan damai serta penuh dengan kasih sayang antar sesama warga negara Indonesia. Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun perbedaan ini harus dihormati agar tidak menimbulkan perpecahan.

Kita harus sadar bahwa kita adalah bangsa yang majemuk. Pemilu 2024 adalah momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga kedaulatan dan demokrasi bangsa kita“, ungkapnya.

Pemilu 2024 di Indonesia menjadi sorotan utama warga negara, dengan pilihan-pilihan yang memiliki dampak besar terhadap arah bangsa. Bagaimana masyarakat Indonesia menyambut momen politik ini? Sementara itu, pada tanggal bersamaan dengan hari Valentine atau hari ucapan Kasih Sayang, masyarakat juga dipertemukan dengan perayaan Hari tersebut yang sudah umum dilakukan bahkan sampai dinanti-nanti oleh seluruh kalangan untuk dijadikan sebuah momen di mana cinta dan kasih sayang dinyatakan secara khusus.

Sebagai negara demokratis, Pemilu adalah bentuk partisipasi aktif warga negara dalam menentukan pemimpin dan arah pemerintahan. Keterlibatan masyarakat sangat penting, dan setiap suara memiliki dampak besar. Namun, bagaimana jika momen ini juga diiringi dengan nuansa kasih sayang?Sebagai contoh, kampanye politik dapat diubah menjadi kesempatan bagi calon pemimpin untuk menunjukkan kepedulian dan kebersamaan. Program-program yang mengedepankan solidaritas dan keadilan sosial dapat menjadi sorotan utama, memanfaatkan momentum kasih sayang yang umumnya terasa lebih intens pada bulan Februari.

Pesan-pesan cinta untuk tanah air dapat menjadi sentuhan emosional yang mempersatukan masyarakat dalam memilih pemimpin. Di sisi lain, beberapa orang mungkin melihat perpaduan antara Pemilu dan Valentine sebagai kontras yang mencolok. Sebagian berpendapat bahwa politik dan cinta adalah dua hal yang sebaiknya tidak dicampur adukkan.

Namun, apakah mungkin keduanya dapat saling melengkapi, dapatkah cinta dan kasih sayang menjadi dasar bagi pembangunan politik yang lebih humanis dan inklusif?Penting untuk memahami bahwa keduanya memiliki peran masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Pemilu adalah panggung untuk menentukan pemimpin, sementara Valentine adalah waktu untuk merayakan hubungan personal. Namun, melihat momen ini sebagai kesempatan untuk menciptakan kesinambungan antara rasa cinta pada bangsa dan pada sesama manusia dapat menjadi langkah positif.

Bagaimana pun, penggabungan keduanya harus dilakukan dengan bijak. Jangan sampai nilai-nilai politik merusak keindahan dan kedamaian momen Valentine, dan sebaliknya. Kesempatan untuk menciptakan dialog yang konstruktif antara pihak-pihak yang bersaing dalam Pemilu dapat menjadi salah satu cara untuk menunjukkan bahwa perbedaan pandangan dapat disampaikan dengan penuh rasa hormat dan tanpa kebencian.

Dalam perayaan Pemilu 2024 yang bertepatan dengan hari Valentine ini di Indonesia, mari menciptakan atmosfer yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Sebuah Indonesia yang berpolitik dengan hati, menghargai perbedaan, dan merayakan cinta sebagai kekuatan bersama yang mempersatukan. Salam Lintas Suku, Lintas Agama, NKRI SATU!!!. (HENDI/IWAN)

Tinggalkan Balasan