Pengunjung Mengeluh,Wisata Hutan Kera Bandar Lampung Tidak Ada Toilet,Dinas Pariwisata Disorot

Hutan kera Bandar Lampung

Bandar Lampung|intelpostnews.com– Kondisi Hutan Kera yang di gadang gadang oleh Pemkot Bandar Lampung sebagai salah satu wisata Andalan di Bandar Lampung di acara Apeksi di Padang beberapa waktu lalu ternyata kondisi nya memprihatinkan.

Tidak ada fasilitas MCK atau buang air kecil dan besar di wilayah hutan kera yang berada di tengah Kota Bandar Lampung itu. Tidak adanya warung atau tempat untuk makan dan minum atau sekedar ngopi dilokasi .

Belum lagi jalanan yang rusak menuju lokasi sudah bertahun tahun tidak diperbaiki oleh pemerintah Kota Bandar Lampung.

Padahal Pemerintah Provinsi Lampung telah membangun beberapa bangunan penunjang untuk fasilitas di hutan kera seperti Shelter dan bangunan lainnya.

Kalau dikelola secara baik oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung mungkin akan menyaingi lokasi wisata Kera yang berada di Bali seperti : Monkey Forest Sangeh, Alas Kedaton maupun Monkey Forest Ubud.

Budi warga Jakarta yang menginap di salah satu Hotel yang hanya berjarak 50 meter dari Hutan Kera sangat menyayangkan kondisi sarana dan prasarana hutan kera yang tidak didukung penuh oleh pemerintah setempat.

” Sangat disayangkan potensi wisata disini ( hutan kera,Red) tidak diberdayakan penuh oleh pemerintah setempat. Seperti tidak adanya sarana buang air kecil bagi wisatawan yang berkunjung, belum lagi kondisi nya penuh sampah berserakan daunan kering yang tidak dibersihkan.

” Harusnya pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata dan pihak kecamatan dan kelurahan disini memberdayakan masyarakat setempat untuk dijadikan tempat wisata yang dapat menarik wisatawan.

Melakukan pelatihan Tari tarian lokal nantinya di gelar kepada tamu tamu yang berkunjung, dilanjutkan pemberian makan monyet monyet penghuni disini, seperti yang banyak kita temui di wisata di Bali, menambah fasilitas free Wifi bagi pengunjung yang bertandang, sayang mas potensi disini sangat baik, masyarakat disini wajib di edukasi kesadaran mengelola pariwisata yang berpotensi tinggi hasilkan PAD dan perekonomian masyarakat disini, mas Ujar Budi.(KARTARINA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *