PPL Desa Lakukan Penyuluhan Terhadap Kelompok Tani Di Desa Berampu

Kabupaten Dairi | intelpostnews.com

Desa Berampu – Penyuluhan yang dilakukan PPL di Desa Berampu Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi terhadap kelompok tani perjuangan dengan topik pengukuran ph tanah, Selasa (14/2/2023).

Penyuluhan ini di hadiri anggota kelompok tani Desa Berampu, PPL Desa Eka Afriani dan Resmida Ernawati Saragi selaku Kelompok Jabatan Fungsional ( K J F ) Dinas Pertanian Kabupaten Dairi. Penyuluhan yang dilakukan ini melakukan pengukuran ph tanah anggota kelompok, pengukuran ph menggunakan alat Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), kertas indikator ph dan soil ph (moisture Tester).

Tujuan pengukuran ph tanah ini sangat banyak, yaitu bisa mengetahui kondisi tanah , apakah kondisi tanah nya basah atau asam, dan mengetahui kondisi  hara , sehingga bisa menentukan jumlah pemberian dolomit atau kompos.

Dalam kata sambutannya Resmida Ernawati saragi menyampaikan, ” Pengukuran pH tanah ini sangat penting  karena banyak petani belum tau kondisi pH tanahnya, jika pH tanah di bawah 5 atau asam maka pupuk yang diberikan  justru kurang memberikan manfaat. Metode pengambilan sample tanah dilakukan secara diagonal di perladangan masing-masing , sample tanah yang diambil kedalaman 20 cm, ” jelasnya.

Dalam acara penyuluhan ini petani sangat antusias mengikuti, terlebih alat yang di bawa PPL  Desa Eka  dan Resmida Ernawati Saragi sangat lengkap dan dalam prakteknya Eka dan Resmida mengajarkan cara penggunaan alat pengukur pH, hasil dari pengukuran tanah ini di dapat rata rata kondisi tanah pH rendah, namun ada 2 sample yang kondisi cukup bagus.

Di sela sela pertemuan Eka menegaskan perlunya penggunaan kompos dan pembenahan tanah, agar kondisi hara lahan tetap terjaga,

“Jika petani membeli kotoran hewan atau kohe perlu diberikan dekomposer,penggunaan dekomposer bahan organik bertujuan untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik terutama sisa tanaman berkayu, limbah rumah tangga maupun limbah kandang ternak. Untuk melakukan desinfektasi, bahan kompos sehingga pupuk organik atau kompos yang dihasilkan bebas dari mikroorganisme pathogen, ektoparasit, biji gulma dan tidak berbau busuk. Dekomposer bahan organik mengandung koloni mikroorganisme yang difiksasi dari alam berupa fungi dan bakteri. Koloni mikroorganisme tersebut meliputi koloni mikroorganisme selulolitik, amilolitik, lignolitik, dan mikroorganisme nitrogen fiksasi non simbiotik, ” tutup PPL Desa. 
Wartawan : Doni Berampu

Editor : AJ Sagala

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *