PWI Peternak Koruptor Peliharaan Dewan Pers: Drama Korupsi dalam Teatrikal Aktivis Anti-Korupsi

Refleksi Bayang-Bayang: Drama Korupsi di Balik Tirai Kekuasaan

Naskah Teatrikal: Wartawan intelpostnews.com “Narasi Korupsi”

Suasana panggung gelap. Lampu sorot menyala perlahan, mengungkap siluet seorang wartawan dan koruptor yang duduk berhadapan.

Wartawan: (dengan nada tajam) Tindakan Anda adalah pengkhianatan terhadap amanat rakyat!

Koruptor: (dengan senyum sinis) Saya hanya mengambil bagian yang menurut saya pantas.

Wartawan: (menggebrak meja dengan foto-foto) Ini bukan sekadar tuduhan, ini fakta!

Koruptor: (dengan nada menantang) Tuduhan tanpa bukti adalah fitnah!

Lampu sorot memudar. Panggung berubah dengan latar belakang kantor polisi yang suram.

Polisi: (berbisik) Bagaimana mungkin kita menegakkan hukum, sementara kita sendiri berdiri di atas tumpukan dosa?

Rekan Polisi: (dengan tekad) Kita harus memulai perubahan dari diri kita sendiri, demi kebenaran!

Panggung berubah dengan latar belakang ruang redaksi yang mewah.

Pemimpin Redaksi: (dengan suara merayu) Tulislah sesuai dengan ‘kebenaran’ yang kita ciptakan. Jangan biarkan kecilnya suara hati mengganggu.

Wartawan Korup: (menerima amplop tebal) Semua akan berjalan sesuai skenario, tak perlu khawatir.

Panggung berubah dengan latar belakang jalanan yang penuh dengan kehidupan.

Rakyat Miskin: (sambil mengais-ngais) Kami hanya bisa bertahan. Uang yang seharusnya menjadi hak kami, lenyap ditelan korupsi.

Panggung berubah dengan latar belakang gedung DPR yang megah.

Menteri BUMN: (dengan senyum licik) Dengan ini, kita bisa memuluskan segala urusan, bukan?

Dewan Pers: (menerima amplop) Tentu, Menteri. Semua akan berjalan lancar.

Panggung berubah dengan latar belakang gedung KPK yang kokoh.

Aktivis Anti-Korupsi: (menggebrak podium) Kita harus melawan korupsi! Kekuatan ada di tangan rakyat!

Penonton: (bersorak) Hentikan korupsi! Kekuatan ada di tangan kita!

Panggung gelap. Lampu sorot padam Korupsi di Balik Tirai Kekuasaan

Catatan: Naskah ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran akan korupsi yang merajalela di berbagai lapisan masyarakat dan institusi. Setiap adegan menggambarkan perjuangan melawan ketidakadilan dan memperjuangkan keadilan.

Ditulis: Arjuna Sitepu. KA Biro Intel Post News Kabupaten Rokan Hilir. Kamis, Pukul: 17:00 WIB. 2 Mei 2024.

Tinggalkan Balasan