Indramayu | intelpostnews.com
Sekolah SD Negri Babakan Jaya 1 Kecamatan Gabuswetan yang di pimpin Kepsek Muah diduga pungli (pungutan liar) pada waktu program kemah. Belum lama ini melakukan pungutan beras 1 liter dari para siswa siswinya mulai dari kelas I sampe kelas VI, kurang lebih 250 anak didik, membuat malu citra pendidikan.
Seperti nya Pemerintah kurang dalam hal memfasilitasi semua pendidikan yang ada di Negara Indonesia ini, wajib belajar 12 tahun tidak boleh adanya pungutan berupa apapun yang di bebankan oleh orang tua/wali murid karena pemerintah sudah memfasilitasi semuanya lewat dana BOS.
Kemudian pada hari Sabtu 21 September 2024 pukul 09. 20 WIB siang hari awak media intelpostnews.com bersama Korlap DPP Bandung LSM Korek (Komunitas Rakyat Ekonomi Kecil) mengunjungi Sekola Dasar Negri Babakan jaya 1 dan disambut Guru didik Sukron di ruang tamunya.
Ia cukup baik menyambut, namun disayang kan kepsek Muah ada di ruangan kerjanya tidak menemui awak media.
“lagi ga enak badan sama saya saja pak ada keperluan apa yang bisa kami bantu” ujar Sukron.
Langsung saja awak media bersama rekannya konfirmasi terkait program kemah yang belum lama ini selesai
“memang betul, tapi dengan suka rela tidak ada unsur paksaan dan sudah sepakat sama dewan komite sekolahan ada yang kasih 1 liter, ada yang tidak kasih, dari pihak sekolahan tidak memaksa harus semua kasih banyak juga yang tidak kasih” ujar Sukron selaku guru didik sekolah SD Negri 1 Babakan Jaya Kecamatan Gabuswetan.
Lantas bagaimana tindakan Kepala Dinas Pendidikan atau pun Kabid nya setelah membaca berita media online intelpostnews.com yang sudah dipublikasikan.
Harapan masyarakat kepada Kepala Dinas dan Kabid di mohon segera memanggil Kepsek Muah untuk di minta pertanggung jawabkan semua ini, karena sudah berani melawan dan menentang aturan dari Kementrian Pendidikan pusat, dan selanjutnya jangan sampe ada lagi seperti ini harapan dari masyarakat.(T C)