Deli Serdang l intelpostnews.com
Sekolah SMPN 1 lubuk Pakam yang terletak di jalan Kartini Kecamatan Lubuk Pakam menjadi sorotan berbagai pihak, soalnya sekolah tersebut diduga melakukan pengutipan-pengutipan tak jelas
Semenjak sekolah SMPN 1 lubuk Pakam di pimpin Elfian Lubis.S.Pd,M.Si menjadikan sekolah ini tidak lagi harum namanya seperti dulu, padahal sekolah ini dulunya punya nama baik dan terkenal. Tapi begitu Elfian Lubis.S.Pd,M.Si menahkodai sekolah ini, langsung membuat surat undangan ke orang tua/wali untuk hadir ke sekolah, dalam rapat tersebut Kepsek memaparkan visi dan misinya, untuk mencapai visi dan misi tersebut terbentuklah yang namanya Paguyuban Sekolah di luar Komite. Hasil kesepakatan rapat muncullah agar setiap siswa membayar Rp.30.000- perbulan.
“Inilah salah satu model modus terbaru.” ujar salah satu orang tua siswa
Dan ditambahkannya lagi, “Namanya anak kita sekolah disini bang, mau tak mau kita terpaksa turuti.” tutupnya
Begitu penerimaan siswa baru T.A.2022/2023, murid kelas Vll ini disuruh wali kelasnya membawa uang Rp 55.000- untuk pembelian sapu, tong sampah, taplak meja dan untuk mengecat ruangan kelas masing-masing sekaligus mendekorasinya
Mery Elisabeth.S.Pd guru bidang studi Olahraga juga melakukan pengutipan Rp.20.000- per siswa setiap bulan untuk alasan praktik kekolam renang, jika tidak dibayarkan guru tersebut mengancam siswanya bahwa nanti nilai KKM nya akan di kurangi.” Ujar beberapa siswa
Setiap wali kelas juga mengutip Rp.25.000-perbulan untuk Asuransi siswa, orang tua siswa tidak tahu asuransi apa ini, yang kita takutkan kedepannya ini asuransi bodong, sambut salah satu orang tua siswa dengan nada kesal
Ketika terkait pengutipan Rp.20.000- yang dilakukan guru bidang studi Olahraga dikonfirmasikan ke Kepsek Elfian Lubis.S.Pd,M.Si lewat pesan elektronik WhatsApp 12/10/2022.terkesan buang badan dengan mengatakan tanyakan aja langsung ke gurunya.
Begitu juga soal pengutipan Rp.25.000-perbulan untuk Asuransi dengan gampangnya Kepsek mengatakan, “Hal itu tidak di paksakan siapa yang mau ikut ya silahkan jika tidak ya tidak apa-apa.” ujarnya tanpa memikirkan beban moral bagi siswa-siswinya.
Bersambung….
Reporter : tim/red