Tipis Tanpa Papan Nama Diduga Pekerjaan Siluman Pengaspalan Jalan

Kerinci | intelpostnews.com

Pelaksanaan proyek Pengaspalan  jalan yang beralamat di Desa Sungai tanduk RT 2 Kecamatan Kayu Aro dikerjakan sangat tipis dan tidak pakai papan nama proyek. Hal itu memjadi pertanyaan bagi masyarakat setempat. Diduga proyek tersebut siluman dikerjakan asal-asalan dikawatirkan mutu kualitas kurang sempurna, akan cepat rusak.

Dikerjakan tanpa adanya papan proyek ditempel dilokasi  dan tidak adanya konsultan pengawas, dilokasi kegiatan dan diduga di kerjakan tidak sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan memakai aspal yang kualitas kurang bagus, dan digelar sangat tipis, ketebalan 4 cm lebar 260cm dan panjang lebih kurang 200m sehingga menimbulkan kecaman dari masyarakat sekitar

Menurut warga saat di komfirmasi media Intel Post News dilokasi mengatakan “pekerjaan pengaspalan dikerjakan orang yang tidak jelas asal usulnya, apakah anggaran pekerjaan itu didanai milik perorangan atau dari Permerintah menggunakan uang rakyat tidak jelas legal pekerjaan itu, Ucapnya

pada wartwan. 02 Agustus 2022.

Tambahnya lagi masyarakat pun perlu mengetahui asal usul pengaspalan itu, berapa nilainya, panjangnya berapa, volume ketebelannya berapa, anggarannya dari mana. Sepengetahuan kami kalau proyek itu dari pemerintah pasti ada pengawasnya dilapangan dan papan nama proyek fitempel dilokasi.

 “Kalau pekerjaan dari Pemerintah Kabupaten kerinci dengan kondisi pekerjaan seperti begini pasti ada permainan dan persekongkolan untuk meraup untung yang besar.”tegas warga.

Namun informasi yang kami dapatkan Pemerintah Kabupaten Kerinci melalui Dinas Bina Marga menggelontorkan anggaran dari APBD tahun 2022 untuk kegiatan pemeliharaan pengaspalan jalan desa sungai tanduk.

Warga sekitar pun tidak mengetahui berapa panjang, lebar serta ketebalan saat di tanya kepada pekerja juga tidak menvetahui berapa ketebalannya di dalam RAB.

Lanjut warga yang engan di tulis nama nya menambahkan, 

“ketika saya melakukan pengukuran ketebalan nya miris ketebalan hanya mencapai 4 cm saya menduga ada indikasi korupsi dalam pengerjaan proyek tersebut dan kalau seperti ini kontraktor bisa meraup keuntungan besar untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok tertentu.” tandasnya. (johari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *