Lapas Narkotika kelas IIA Pematangsiantar Bersama Puskesmas Pematang Raya Laksanakan Screening Rutin Kesehatan Warga Binaan

Simalungun | intelpostnews.com

Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Lapas Narkotika kelas IIA Pematangsiantar dan Puskesmas Pematang Raya menyelenggarakan kegiatan skrining kesehatan untuk mendeteksi Tuberkulosis (TB), HIV dan IMS di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar. Kegiatan ini menyasar Warga Binaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar.

dr. Siti Maria Gultom salah satu dokter yang ikut dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit menular yang berpotensi menyebar di lingkungan tertutup seperti Lapas. “Kegiatan ini penting untuk memastikan bahwa WBP mendapatkan penanganan medis yang tepat dan segera jika ditemukan kasus positif. Deteksi dini dapat mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar dr. Siti.

Dalam skrining ini, tim medis dari Puskesmas dan tim medis Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan pemeriksaan darah, tes tuberkulin, serta pemeriksaan fisik lainnya. Kegiatan ini melibatkan sekitar 80 WBP Lapas Narkotika kelas IIA Pematangsiantar, lalu sputum dari pemeriksaan tersebut akan dibawa ke puskesmas Pematang Raya untuk diperiksa lebih lanjut. Selain itu, mereka juga mendapatkan penyuluhan kesehatan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit-penyakit tersebut.

Dokter Lapas Narkotika kelas IIA Pematangsiantar mengapresiasi kegiatan skrining ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Pematang Raya yang telah peduli dan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi WBP. Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembinaan di Lapas, dan kegiatan ini sangat membantu dalam memastikan lingkungan Lapas tetap sehat dan aman,” tuturnya.

Kegiatan skrining ini merupakan bagian dari program kesehatan Lapas Narkotika kelas IIA Pematangsiantar dan Puskesmas Pematang Raya yang berkelanjutan. Diharapkan, melalui upaya ini, tingkat kesehatan masyarakat, khususnya di lingkungan Lapas, dapat terus ditingkatkan dan risiko penyebaran penyakit menular dapat diminimalisir. (J STP )

Tinggalkan Balasan